Ini Dia Pameran Koleksi Museum Batik Pekalongan Tahun 2022-2023

UNESCO telah menetapkan Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda. Selain itu, Museum Batik Pekalongan menjadi satu-satunya Museum di Indonesia yang mendapat sertifikat UNESCO dengan predikat Best Safeguarding Practice, dimana Museum Batik menjadi institusi pelestari budaya Batik melalui pelatihan batik kepada kalangan pelajar dari tingkat dasar, menengah, atas, kejuruan, dan politeknik. Keren ya!

 

Museum Batik Pekalongan yang terletak di Jalan Jetayu No. 1, Kota Pekalongan, memiliki 3 (tiga) ruang pamer. Uniknya, baik konsep, display, dan koleksi pada ruang pamer tersebut akan diganti setiap momentum peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober. Penasaran dengan pameran koleksi Museum Batik saat ini hingga tahun 2023 mendatang? Yuk, simak informasi yang dirangkum dari Brosur Museum Batik Pekalongan berikut ini.

 

RUANG PAMER 1

Sejak dulu, atmosfer batik Kota Pekalongan telah menjadi sumber ekonomi masyarakatnya. Hal ini menjadikan para pengrajin batik tak hentinya menciptakan inovasi-inovasi baru yang memperkaya khasanah keanekaragaman Batik Pekalongan pada khususnya dan Batik Indonesia pada umumnya. Ruang Pamer 1 mengusung konsep “Kolaborasi dalam Lingkaran Batik” dengan menyajikan hasil kreasi 9 (Sembilan) pengrajin asal Pekalongan dengan beragam motif dan warna. Ada yang menonjolkan motif buketan dengan gradasi warna corak masa lampau dan masa kini, ada batik dengan karakter encim, dan lain-lain.

 

RUANG PAMER 2

Ruang Pamer 2 yang mengangkat tema “Perkembangan Alat Bahan Batik dan Batik Nusantara” menampilkan bahan dan alat yang berhubungan dengan batik. Ada contoh batik tulis, cap, dan kain tekstil motif batik, lalu jenis-jenis bahan kain batik, hingga \ragam canting tulis dan canting cap. Di bagian tengah ruangan juga terdapat Jedi, yaitu alat untuk melorod lilin/malam batik. Di sisi kanan kiri ruangan terdapat beberapa kain dari perwakilan daerah di Indonesia dari ujung barat Sumatra hingga ujung timur Papua. Perkembangan batik yang sangat pesar membuat hampir di setiap daerha di Indonesia memiliki motif khas masing-masing daerah dengan ciri khas kearifan lokalnya.

 

RUANG PAMER 3

Ruang Pamer 3 terletak bersebelahan denga Ruang Pamer 2 dan memiliki tema “Keanekaragaman Motif Batik Pedalaman dan Pesisiran”. Batik Pedalaman bertumbuh di wilayah Yogyakarta dan Solo. Di masa silam, motif batik tak hanya mengandung makna simbolis tetapi juga menunjukkan kedudukan pemakainya. Bagian ini menampilkan ragam hias kain batik yang dipakai oleh Raja, Ningrat kerabat raja, dan bangsawan bukan kerabat Raja. Kemudian, pada bagian Batik Pesisiran menampilkan kain batik yang mendapatkan pengaruh dari bangsa Eropa, India, Tiongkok, dan Jepang. Umumnya batik yang dihasilkan di pesisir utara Jawa memiliki warna-warna yang cerah dan terang. Motif dan ragam hias bersifat naturalis, namun ada juga yang memiliki makna simbolis. Batik Pesisiran banyak dihasilkan di Jakarta, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kudus, Lasem, Tuban, Gresik, Sidoarjo, Maduran dan sejumlah tempat lainnya.

 

Bagaimana? Menarik bukan pameran koleksi yang ada di Museum Batik Pekalongan. Pengunjung juga bisa melihat display foto-foto tempo dulu di sisi luar ruang pamer, mencoba membatik dengan canting di ruang workshop, hingga wisata belanja di Dekranasda Kota Pekalongan.

 

Tunggu apa lagi? Segera agendakan ke Museum Batik Pekalongan ya. Seru dan menyenangkan! (Admin)

 

Foto 1 : Ruang Pamer 1

Foto 2 : Ruang Pamer 2

Foto 3 : Ruang Pamer 3

Bagikan