Mengunjungi Situs Religi Vihara Ratavana Arama Di Lasem

Tepat pukul 17.45, peringatan detik-detik waisak digelar beberapa waktu lalu di Vihara Ratavana Arama, Lasem. Tahun ini, rangkaian acara memang berbeda dari tahun sebelumnya.  Lebih sederhana, hanya beribadah di vihara. Jumlah umat yang hadir juga dibatasi sebagai upaya penyebaran mata rantai virus Covid-19.

Sebelum prosesi ibadah detik-detik waisak, para pengurus Vihara bersih-bersih tempat ibadah. Area vihara ini begitu luas, sehingga untuk membersihkannya tak cukup memakan waktu sehari dua hari. Selain itu, mereka juga telah mempersiapkan puja atau persembahan yang ditaruh di atas Altar.

Pada (6/5) malam hari sebelum detik-detik waisak, Vihara mengadakan melekan untuk menyambut Tri Suci Waisak yang ke-2564 ini. Lagi-lagi tahun ini prosesi melekan lebih sederhana. Pada waisak sebelumnya, Vihara mengadakan arak-arakan gunungan. Mereka berjalan kaki dari Vihara di Dukuh Kebon menuju Vihara Ratavana Arama di Dukuh Tluweng.. Jarak tempuh sekitar empat kilo meter. Jika berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Peserta kirab membawa buah-buahan, relief, lilin ,bunga ,patung Budha, dan banyak macam. Ramai dan meriah.

Sehari sebelum detik-detik Waisak, Vihara cukup sibuk, beberapa orang hilir mudik. Ada yang menenteng bahan-bahan makanan. Suara speaker terdengar dari Rumah Bikkhu Piyadhiro Thera. Nada-nada musik tiongkok klasik mengalun. Irama-irama itu begitu sejuk. Senada dengan udara di kawasan perbukitan desa Sendangcoyo Lasem itu.

Di taman belakang Vihara yang elok ada beberapa ornamen patung Budha menghiasi sudut-sudut taman. Berjalan ke atas, menaiki anak tangga hingga melihat patung Budha tidur yang berukuran besar. Pada puncak bukit terdapat sebuah Candi yang sekilas mirip seperti Borobudur. Namun, area Vihara ini tidak dibuka untuk umum. Apabila ingin masuk, harus izin terlebih dahulu.

Sejak pandemi, para Bhikku lebih banyak beraktivitas di dalam Vihara. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mereka sibuk berkegiatan di luar kota. Namun demikian, perasaan bahagia tetap terpancar dari raut wajah mereka. 

 

Bagikan