Sensasi Ngecamp Di Gunung Wahyu Rembang

Selain keelokan pantainya yang menghampoar di sepanjang Pantura Rembang-Tuban, Kabupaten Rembang juga tak kalah dalam menyajikan kemolekan pemandangan pegunungan. Misalnya, Gunung Wahyu yang memberikan suguhan matahari terbit dan sensasi nge-camp atau di puncak yang tingginya kurang lebih sekitar 539 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung Wahyu bisa dibilang sebagai tempat melancong baru dan dibuka untuk umum beberapa bulan lalu. Meski demikian, wisata pendakian yang terletak di Dukuh Ngeso, Desa Bitingan, Kecamatan Sale ini sudah menyedot perhatian. Selain pemandangan, track yang agak terjal juga menjadi daya tarik dan tantangan tersendiri bagi wisatawan.

Jika hendak mendaki sampai ke puncak, tak perlu memkan waktu lama. Kurang lebih 30 menit. Warga setempat sudah menyediakan area parkir. Dari parkiran sepeda motor itu, wisatawan melewati area persawahan. Jalur pendakian sudah diberikan petunjuk arah. Track di lokasi ini masih tergolong landai.

Setelah melewati area persawahan itu barulah membutuhkan tenaga ekstra. Tanjakan cukup miring. Dan melewati jalan setapak yang lebarnya sekitar semeter. Tetapi, oleh warga sekitar track ini dibentuk seperti tangga. Beberapa pendaki tampak beristirahat di setiap titik yang terdapat tempat yang agak luas. Yang bisa digunakan untuk sekadar duduk melepas lelah.

Setelah sampai puncak, langsung disambut hamparan tanah yang sudah didirikan belasan tenda. Ada juga yang bersantai di tempat tidur gantung. Menikmati udara sore gunug wahyu. Sembari memandang suguhan pemandangan perbukitan dan perkampungan di bawahnya.

Semakin malam, pendaki semakin memadat. Dari bawah beberapa rombongan menyusul secara berkala berkala. Beberapa kelompok ada yang membuat api unggun. Sambil menikmati pemandangan malam kelap-kelip lampu perkampungan warga.

Semakin larut, rombongan masih ada yang datang. ”O iya ini malam minggu,” celetuk salah satu wisatawan. Rombongan yang baru datang itu berjalan sambil menyorot senter, untuk memecah gelap, mereka mondar-mandir mencari tempat untuk didirikan tenda. 

Malam itu juga diiringi lagu dari genjrengan gitar antarkelompok pendaki dan tabuhan ketipung yang saling menyahut. Malam pun semakin ramai. Ada juga yang asyik bercengkerama. Tak jarang terdengar gelak tawa.

Salah satu daya tarik Gunung Wahyu adalah penampakan matahari terbit. Tetapi, saat berkunjung beberapa waktu lalu, tertutup mendung.

Dwi Menik Dyah Safitri salah satu wisatawan mengaku, salah satu daya tarik dari gunung wahyu ini adalah pemandangan. Selain itu juga track yang agak terjal. ”Lebih menantang. Jalurnya nanjak gitu,” katanya.

Jupri, salah satu pemuda desa Bitingan yang ikut mengelola area camping Gunung Wahyu mengatakan, lokasi puncak ini dulunya rimbun. Kemudian, oleh pemuda sekitar memiliki ide untuk membuatnya menjadi tempat camping.

Warga sekitar juga membuka penyewaan tenda. Semalam tarifnya Rp 20 ribu. Selain itu, juga ada fasilitas untuk pemasangan tenda. Jadi,di puncak, sudah disiapkan tenda. Sehingga wisatawan tak perlu mendaki sambil membawa tenda. (Vachri)

Bagikan