GEREJA BLENDUK

Gereja ini didirikan pada tahun 1742 M dengan pendeta pertamanya adalah Johannes Wilhelmus Swemmelaar (1753-1760 M). Awalnya, Gereja berbentuk rumah panggung jawa dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Hal ini dapat dilihat pada Peta Kota Semarang tahun 1756 yang menunjukkan konfigurasi massa yang berbeda dengan saat kini. Pada tahun 1894-1895, gereja ini dibangun kembali oleh H.P.A. De Wilde dan W. Westmaas dengan bentuk yang sekarang ini. Dari segi arsitektur desain bangunan, Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) bergaya Pseudo Barouque (gaya arsitektur Eropa dari abad 17-19). Setiap renovasi diabadikan lewat tulisan di atas batu marmer yang terpasang di bawah alter gereja. Renovasi-renovasi tersebut sama sekali tidak merubah ciri khas bangunan yang mengadopsi gaya arsitektur Eropa klasik yang anggun dan aristokrat.

Sumber : https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2016011200006/gereja-blenduk-gereja-protestan-di-indonesia-bagian-barat-immanuel

Bagikan