KERAJINAN KERAMIK KLAMPOK

Pada tahun 1935 oleh seseorang yang pernah bekerja di perusahaan keramik milik Belanda. Lalu, pada tahun 1957, ia mulai mendirikan sendiri industri keramik sediri bernama “Maendalai” . Sejak saat itulah, Keramik Klampok mulai dikembangkan.

Keramik Klampok dibuat dari tanah liat yang disaring (direndam air terlebih dahulu kemudian hasil rendamannya yang dipakai). Hasil rendaman kemudian dipadatkan, lalu tanah liat bisa dicetak dan dibentuk dengan cetakan atau teknik putar menggunakan meja putar. Biasanya teknik putar digunakan untuk bentuk-bentuk tabung atau silinder seperti vas atau guci. 

Setelah tanah liat dibentuk, proses selanjutnya adalah proses penjemuran untuk menghilangkan kadar air supaya keramik dapat berbentuk dan mengeras. Proses penjemuran dilakukan di bawah terik matahari. Tentu saja proses penjemuran manual seperti ini akan membutuhkan waktu lama apabila musim penghujan datang. Setelah dijemur dan kering, keramik setengah jadi ini akan masuk kedalam proses pembakaran. Proses ini penting bertujuan agar keramik menjadi semakin kuat, anti retak, kokoh, tahan cuaca ekstrem.

Setelah keramik sudah berbentuk barulah masuk ke proses pewarnaa. Namun, tidak semua keramik masuk tahap ini. Ada yang memang dibiarkan saja dengan warna asli tanah liat supaya terlihat klasiknya. 

 

Sumber : https://visit.banjarnegarakab.go.id/keramik-klampok-cinderamata-khas-banjarnegara/

Bagikan