Ini Dia Kemeriahan Kirab Budaya Hari Jadi Blora

 Hari Jadi Kabupaten/ Kota selalu diperingati dengan beragam acara yang menarik, salah satunya ialah Kirab Budaya. Seperti halnya Kabupaten Blora yang memperingati Hari Jadi setiap bulan Desember. Kirab Budaya diikuti oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga kelompok seni dari luar daerah. Sejak pagi hari, area pendapa rumah dinas Bupati tampak ramai. Mobil-mobil hias telah memadati jalanan sekitar alun-alun. Peserta berseragam adat jawa, seperti kebaya warna-warni cerah dan beskap. Ada pula yang mengenakan kostum prajurit era kerajaan lengkap dengan replika perisai dan tombak atau pedang.

Acara dimulai dengan suguhan kesenian lokal berupa tari keprajuritan. Tak lama kemudian, Bupati dan Wakil Bupati diikuti jajarannya keluar dari halaman pendapa, tanda dimulainya Kirab. Kirab dimulai dari Rumah Dinas Bupati meniju Kantor DPRD Blora. Sepanjang rute kirab, para peserta memeragakan beragam kreasi, seperti barongan hingga tari-tarian. Salah satunya ialah tari tentang Patih Gajah Mada. Peserta melakukan sedikit koreo di salah satu perempatan. Para pemain membawa properti busur panah. Ada yang pakai pedang. Kemudian saling bergerak lincah mengikuti alunan musik dari soundsystem yang diangkut di mobil hias. Mereka melompat ke kanan, ke kiri, salto, kemudian mengatur posisi. Para penari tampak bersemangat dan energik, sehingga mengundang perhatian warga. Mereka yang semula berjajar di sepanjang trotoar jalan, sontak merapat ke tengah, berusaha mengabadikan momen dengan kamera ponsel. Meskipun matahari cukup terik, namun tak menyurutkan antusiasme warga untuk menyaksikan kirab yang hanya berlangsung setahun sekali tersebut.

Sehari sebelum Kirab Budaya, pemkab Blora melaksanakan kirab pusaka. Pada pagi hari, pusaka-pusaka, seperti keris dan tombak telah dijamas. Pada malam hari, area pendapa kabupaten Blora kental dengan nuansa jawa. Gamelan mengalun, orang-orang di sekitarnya mengenakan pakaian adat lengkap dengan blangkon dan jarik. Sinden-sinden dengan suara merdu dipadu cengkok irama jawa yang memecah hening tengah malam.

Sekitar pukul 23.00, pusaka-pusaka sudah ditata. Ada beberapa keris dan tombak. Persiapan kirab dimulai. Pembawa acara memberikan arahan untuk gladi bersih, serta menyampaikan pengumuman agar peserta dan warga yang mengikuti acara tidak berbicara.

"Nanti yang bawa hp diprogram silent atau getar," katanya.

Peserta kirab bersiap. Sementara itu, di depan pendapa kabupaten Blora sudah bersiap peserta yang membawa obor. Rombongan mulai berjalan menuju gerbang, kemudian menyusuri Jalan RA. Kartini, lalu jalan Sutomo, Gunung Sumbing, Pemuda. Terus berjalan. Melewati jalanan protokol lain. Hening. Irama jalanan bersumber derap sepatu peserta kirab.  Setelah melewati jalan-jalan protokol, peserta kembali lagi ke pendapa Rumah Dinas Bupati.  

Nah, itu tadi gambaran Kirab Budaya Hari Jadi Blora. Bagaimana penyelenggaraan Kirab Budaya di Kabupaten/Kota tempat tinggalmu? 

Bagikan