Nyemplung Seneng Di Umbul Pluneng Klaten

Klaten memiliki banyak daya tarik wisata yang bikin siapa pun betah. Mulai dari candi, desa wisata, kawasan perbukitan, hingga yang kini jadi andalan ialahumbul alias mata air.

Rasanya, mudah sekali menemukan umbul di Klaten. Tak heran, bila kabupaten yang diapit Solo dan Yogyakarta ini dijuluki sebagai Kota Seribu Mata Air. Satu di antaranya adalah Umbul Pluneng. Umbul Pluneng berada di Dukuh Miren, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Atau sekira 10 menit berkendara dari Alun-Alun Klaten.

Keberadaan Umbul Pluneng sudah ada sejak dahulu kala. Sejak ratusan tahun lalu, malah dan masih terpelihara hingga sekarang. Bahkan Umbul Pluneng terus berkembang dan berbenah. Bila dulu hanya ada kolam untuk pemandian, kini Umbul Pluneng telah memiliki sejumlah wahana lain. Bahkan pada akhir Februari 2020, diresmikan waterpark yang masih satu lokasi dengan Umbul Pluneng. 

Keberadaan waterpark di Umbul Pluneng langsung menarik pengunjung, terutama anak-anak hingga remaja. Adanya waterpark juga melengkapi wahana lain di Umbul Pluneng, yaitu kolam pemandian untuk remaja hingga orang dewasa.

Umbul Pluneng terbagi menjadi dua bagian dan lokasinya tak begitu jauh. Hanya sekitar 100 meter dan dipisahkan jalan desa. Kedua umbul ini adalah Umbul Tirto Mulyono dan Umbul Tirto Mulyani.

Dulu, Umbul Tirto Mulyono atau yang disebut Umbul Lanang diperuntukkan bagi pengunjung lelaki yang ingin menyegarkan diri. Kebalikannya, Umbul Tirto Mulyani hanya untuk pengunjung perempuan. Namun sekarang, siapa pun boleh masuk. Yang membedakan hanyalah jumlah dan kedalaman kolam. Kolam di Umbul Tirto Mulyani lebih kecil dan tidak terlalu dalam, yaitu 120 cm dan panjangnya hanya 20x15 meter.

Sementara di Umbul Tirto Mulyono, ada tiga kolam dengan luas dan kedalaman yang berbeda-beda. Kolam utama di Umbul Tirto Mulyono berukuran 50x10,5 meter dengan kedalaman 2 meter. Ada juga kolam anak-anak dengan kedalaman 75 cm dan ukuran 6x8,5 meter.

Sama seperti wisata umbul lainnya di Kabupaten Klaten, Umbul Pluneng juga menawarkan kesegaran air dari sumber mata air alami. Airnya pun sangat jernih dan terus mengalir. Soal kualitas air tak perlu diragukan lagi. Air di Umbul Pluneng memiliki kadar pH 7 dan TDS 100 sehingga termasuk kategori air sehat bahkan layak minum tanpa perlu dimasak.

Oleh karenanya, untuk menjaga kejernihan dan kemurnian air, pihak pengelola Umbul Pluneng yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sejahtera Pluneng melarang pengunjung meludah di area kolam. Pengelola menyediakan semacam selokan di sekeliling kolam sebagai tempat untuk meludah dengan air yang mengalir.

Istimewanya lagi, Umbul Pluneng juga menjadi tempat untuk terapi penyembuhan berbagai penyakit. Misalnya stroke, jantung, diabetes, saraf kejepit, diabetes, pegal-pegal, dan penyakit lainnya. Saat ingin menjalani terapi, pengunjung bisa memakai jasa terapis di Umbul Pluneng.

Nyemplung Seneng

Rupanya, ada hal unik terkait penamaan nama Umbul Pluneng. Nama Umbul Pluneng adalah singkatan dari dua kaya, yaitu nyemplung dan seneng. Bila disingkat menjadi pluneng.

Dalam bahasa Indonesia, nyemplung berarti masuk ke dalam air sedangkan seneng artinya senang, bahagia. Bila digabungkan, maka artinya siapa saja yang mandi di umbul ini maka akan senang dan bahagia.

Ya, siapa pun pasti akan bahagia bila dapat menikmati betapa jernih dan segarnya air di Umbul Pluneng. Sekadar bermain air atau sekalian berenang, sama-sama menyenangkan.

Apalagi lanskap yang di sekitar Umbul Pluneng juga sangat memanjakan mata. Kompleks persawahan serta gagahnya Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kejauhan.

Yang lebih bikin senang, harga tiket masuk (HTM) Umbul Pluneng sangatlah murah. Untuk Umbul Tirto Mulyono, HTM hanya Rp 5 ribu sudah termasuk tiket ke waterpark. Sementara HTM di Umbul Tirto Mulyani hanya Rp 2 ribu.

Umbul Pluneng buka setiap hari, mulai pukul 04.00 hingga 18.00 WIB. Namun, bila ingin merasakan segarnya mata air alami, bisa datang pada pagi hari atau sore setelah pukul 15.00 WIB.

Fasilitas penunjang wisata di Umbul Pluneng juga tergolong lengkap. Ada warung makan, musala, toilet, kamar ganti yang representatif, tempat penitipan barang atau loker, serta area parkir yang luas.

Fasilitas lainnya, penyewaan ban atau pelampung bagi pengunjung yang tidak bisa berenang. Ada pula tim SAR yang bertugas mengawasi serta penolong pertama bila terjadi kecelakaan pada pengunjung.

Atraksi Budaya

Tak hanya mengandalkan wisata air, warga di sekitar Umbul Pluneng juga ikut merawat tradisi lama yang telah berlangsung turun-temurun. Tradisi ini lantas dikemas menjadi atraksi budaya dan bisa menarik wisatawan.

Satu atraksi budaya terkenal dan terus diadakan setiap tahun adalah Syukuran Banyu. Tradisi ini digelar setiap pekan terakhir pada bulan Muharram alias Suro. 

Tradisi yang digelar sejak beberapa tahun lalu ini merupakan wujud syukur warga Desa Pluneng pada Sang Pencipta karena telah dilimpahi air yang tak pernah surut. Selain itu, tradisi ini menjadi pengingat sekaligus warisan pentingnya merawat mata air.

Syukuran Banyu diisi dengan berbagai kegiatan. Misalnya kirab budaya, ritual Ngunduh Banyu, doa syukur, dan Kembul Bujono alias makan bersama beralas daun pisang.

Atraksi lain yang digelar di sekitar Umbul Pluneng adalah kesenian tradisional ciblon yang bertujuan melestarikan musik tradisional dengan media air. Dalam kesenian ini, sekelompok wanita akan masuk ke kolam. Mereka akan menepuk-nepuk air sehingga menghasilkan bunyi atau irama tertentu. Biasanya berupa lagu tradisional.

Kesenian tradisional ini sudah turun-temurun dan diwariskan oleh warga Desa Pluneng hingga masih lestari hingga kini. Bahkan ada Sanggar Tirta Wening yang melibatkan anak-anak hingga orang dewasa.

Jadi tunggu apalagi. Setelah pandemi Covid-19 berakhir, yuk kunjungi Klaten. Jangan lupa untuk mengunjungi Umbul Pluneng yang akan membuatmu seneng. (Kontributor)
 

Bagikan