Legit Pahit Durian Bawor Asli Banyumas

Perasaan itu begitu beraneka ragam. Mencinta dan akan selalu mendamba. Cinta biasa, sekedar suka. Cinta yang tak punya daya, rasa itu sebentar hilang dengan mudahnya. Pernah mencinta lalu kecewa. Ada juga yang sedari awal benci dan tidak akan pernah sekalipun menemui. Tapi paling berkesan pasti yang berproses, bertumbuh, dan selalu menemani.

 

Perasaanmu yang mana kalau sama durian?

 

Bagi Bapak Sarno Ahmad Darsono, durian sudah lebih dari sekedar cinta biasa. Durian sudah beliau kenal sejak kecil sampai berproses tumbuh bersama. Pak Sarno dari kecil sudah sering ke kebun durian dengan ayahnya. Karena lingkungan rumahnya di Kemranjen Banyumas memang banyak pohon durian. Hal itu membuat Pak Sarno bisa mengetahui durian yang bagus seperti apa. Sampai pada akhirnya Pak Sarno menemukan Durian Bhineka Bawor atau yang sering disebut Durian Bawor.

Durian bawor ini hasil okulasi dari 20 jenis durian varietas lokal dan luar. Mulanya, tahun 1996 Pak Sarno mengokulasi durian montong orange dengan durian lokal seperti kuningmas, sunan, otong, bluwuk, cinimang, oneng, kereng, kumbakarna, dan petruk. Pohon durian tersebut dibagi menjadi pohon primer, sekunder, dan tersier.

Durian montong orange dijadikan pohon primer untuk okulasi ini, dengan cara dilukai beberapa bagiannya. Ada 10 tunas pohon berkualitas baik sebagai pohon sekunder yang nantinya ditempel ke pohon primer. Setelah pohon sekunder mulai melekat ke pohon primer yang memakan waktu sekitar empat bulan, pohon sekunder itu dilukai lagi agar bisa diokulasi dengan tunas pohon tersier. Banyaknya tunas pohon yang diokulasi mengakibatkan pohon primer tumbuh seperti pohon bakau yang akarnya terlihat banyak keluar.

Tahun 2000, pohon hasil okulasi itu menghasilkan 30 sampai 40 buah durian yang berbeda dari buah durian pohon primernya, durian montong orange. Jadilah durian bawor yang sekarang kita semua kenal. Durian yang memiliki kulit tipis, daging lebih tebal, lebih puket, dan berakohol. Ukurannya juga besar, bisa mencapai 12 kilogram bahkan lebih.

Rasa durian bawor manis legit dan pahit. Warna dagingnya ada yang kuning dan orange. Semakin orange kadar alkoholnya semakin banyak rasanya pun semakin pahit, lembek, dan tetap manis. Rasa seperti itu yang sering dicari oleh penikmat durian. Mereka rela datang jauh-jauh untuk menikmati durian bawor.

Saat ini durian bawor bisa kita temui di rumah Pak Sarno langsung, di Desa Alasmalang RT 05/07 Kemranjen Banyumas. Di rumah Pak Sarno yang sekarang juga menjadi pusat informasi dan pemasaran bibit dan buah durian bawor. Jadi, pengunjung tidak hanya bisa membeli buahnya tapi juga bisa membeli bibit durian bawor secara langsung.

Di akhir pekan apalagi musim durian, rumah Pak Sarno selalu ramai pengunjung. Jika kita ke sana bisa langsung menikmati durian bawor di tempat atau bisa juga dibawa pulang. Tenang, tidak akan susah membawa durian untuk oleh-oleh. Kalian tidak akan diribetkan dengan kulit durian yang tajam. Sudah disediakan box plastik yang memudahkan pengunjung jika ingin membawanya untuk oleh-oleh. Di makan langsung lebih seru karena suasana rumah Pak Sarno begitu asri dengan banyak tanaman dan gazebo tempat duduk. Jangan lupa ajak teman atau keluargamu menikmati durian bawor. Karena satu buah durian kebanyakan, dimakan rame-rame menyenangkan. (Kasih)

Bagikan