Pasar Kreatif Di Cilacap (1)

Beberapa tahun belakang di tiap daerah dibuat pasar kreatif yang menyediakan berbagai macam kuliner tradisional, kesenian, dan pertunjukan. Pasar itu memiliki keunikannya masing-masing. Ada yang memiliki konsep bangunan yang unik, barang-barang yang dijual, pertunjukan yang disajikan, dan pemandangan alam di sekitar pasar.

Seperti di Cilacap, pasar-pasar tersebut dibuat oleh warga setempat sebagai destinasi wisata baru. Tentunya pasar tersebut meningkatkan ekonomi kreatif bagi warga. Beberapa pasar kreatif tersebut antara lain:

PASAR PANGGOK

Panggok dalam bahasa Indonesia berarti tradisional. Di Pasar Panggok ini ada banyak macam-macam kuliner tradisional. Dari yang makanan ringan, makanan berat, dan minuman. Makanan ringannya ada ganyong, gembili, sate khas angkringan, rujak bebek yang memakai buah pace, bubur candil, bubur sumsum, lepet, ciwel, dan jajanan pasar lainnya.

Makanan beratnya ada beberapa yang sering kita temui seperti: sate ayam, nasi kuning, dan nasi uduk. Ada juga makanan yang jarang kita temui seperti nasi among-among, nasi ini biasanya ada di peringatan kelahiran bayi.

Sedangkan minumannya ada badeg, minuman yang diambil dari pohon aren ini rasanya manis ada agak semriwingnya. Dan minuman tradisional lainnya seperti wedang ronde dan wedang jahe. Penyajian kulinernya pun ada beberapa yang menggunakan kemasan tradisional seperti batok kelapa, bambu, dan daun pisang.

Di Pasar Panggok pengunjung bisa berswafoto di jalanan yang sudah dihias payung dan dilukis gambar yang menarik. Swafotonya bisa menggunakan properti caping yang sudah disediakan gratis untuk pengunjung. Lokasi Pasar Panggok ini ada di desa Slarang kecamatan Kesugihan. Buka setiap hari Sabtu 12.00-21.00 dan Minggu 06.00-selesai. Tempatnya yang berada di pekarangan rumah warga dan di kelilingi pohon bambu membuat suasana asri dan sejuk.

 

KAMPOENG PENDEKAR

Sesuai namanya, di Kampoeng Pendekar ini dibuat selayaknya kampung yang ditinggali pendekar. Ada bebrapa orang yang berkostum pendekar, seperti Si Buta Dari Gua Hantu. Semua pengelola dan penjual pun berpakaian seperti orang jaman dulu, dengan memakai jarit, kain lurik, dan blangkon. Kita sebagai pengunjung juga bisa menyewa pakaian ala-ala pendekar dan berswafoto dengannya.

Tidak hanya pakaiannya saja, tempatnya pun didesain seperti perkampungan jaman dulu. Dengan bahan bangunan dari kayu dan bambu. Properti yang digunakan juga seperti kendil, pawon, meja, kayu, dan lainnya yang memberi kesan tempo dulu.

Untuk pengunjung yang ingin masuk dikenai tarif 3.000 rupiah per orang. Alat pembayaran di Kampoeng Pendekar ini juga berupa uang  kepeng. Satu kepengnya seharga 2.000 rupiah. Kita bisa mendapatkannya di tempat yang sudah disediakan. Uang kepeng tersebut bisa untuk membeli kuliner yang dijajakan penjual. Kuliner yang dijual tentu saja kuliner tradisional. Hampir mirip seperti Pasar Panggok, bedanya tentu di alat pembayarannya.

Kampoeng Pendekar ini berada di desa Sidaurip kecamatan Binangun. Buka hanya hari Minggu dari pagi sampai sore. Setiap minggunya selalu ada penampilan kesenian tradisional yang ditampilkan di panggung yang disediakan.(Kasih)

 

****

Selain Pasar Panggok dan Kampoeng Pendekar, ada 3 pasar kreatif lainnya yang juga tak kalah menarik untuk dikunjungi. Apa dan di mana? Klik https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/artikel/pasar-kreatif-di-cilacap-2

 

 

Foto 1 & 2 : Pasar Panggok

Foto 3 & 4 : Kampoeng Pendekar

 
Bagikan