Nasi Tiwul Wonogiri : Unik Dan Nikmat

Nasi memang makanan pokok masyarakat Indonesia sejak lama.  Nasi yang dimaksud ialah nasi yang berasal dari beras. Nasi putih pasti paling sering dijumpai dan dikonsumsi. Berikutnya ialah nasi merah. Bagaimana dengan Nasi Tiwul? Apakah Anda pernah mendengar atau mencicipinya? Jika belum, silakan berkunjung ke Wonogiri, sebuah kota di Jawa Tengah yang dikenal dengan ikon wisata Waduk Gajah Mungkur.  Selain waduknya, Wonogiri juga dikenal sebagai kota Gaplek. Julukan ini sangat erat kaitannya dengan Nasi Tiwul, lho.

Mengapa demikian? Jawabannya karena Nasi Tiwul merupakan olahan dari Gaplek.

Lalu, apa itu Gaplek?

Bagaimana proses pembuatan Nasi Tiwul?

Yap, tulisan ini akan meredakan rasa penasaran Anda.

Sebenarnya, sebutan Kota Gaplek tak lepas dari kondisi alam Wonogiri, terutama bagian selatan, yang berada di salah satu kawasan Karst Pegunungan Sewu yang terdiri dari batuan gamping. Tanah berkapur yang tidak cocok memproduksi padi serta sumber daya air untuk pengairan tidak tersedia menyebabkan kegiatan pertanian di Wonogiri berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Lalu, masyarakat menanam Pohon Singkong. Dari sinilah, cikal bakal Nasi Tiwul. 

Nah, inilah proses pengolahan Nasi Tiwul.

Kesatu, singkong atau ubi kayu dibersihkan terlebih dahulu. Lalu, singkong dikupas dan dipotong-potong. Selanjutnya, potongan singkokng dikeringkan dengan cara menjemur di bawah terik matahari hingga menjadi singkong kering atau disebut Gaplek.

Kedua, Gaplek singkong yang sudah kering inilah yang selanjutnya diolah menjadi tepung dengan cara ditumbuk atau ditutu dalam lesung menggunakan alu. Lesung adalah wadah untuk menumbuk yang terbuat dari kayu. Sedangkan alu adalah alat untuk menumbuk. Namun saat ini, sudah tersedia mesin khusus yang memudahkan untuk menggialing gaplek-gaplek yang sudah kering tersebut.

Ketiga, tepung gaplek siap diolah menjadi beraneka jenis makanan, Tiwul sang legenda salah satunya. Caranya? Tepung gaplek diletakkan diatas tampah, lalu perciki dengan air sambil terus diaduk dengan tangan hingga menjadi adonan berbutir, sisihkan yang sudah membutir dengan yang masih menjadi tepung. Ulangi hingga semua tepung menjadi butiran. Kemudian, kukus tiwul dalam dandang selama kurang lebih 15-20 menit (tergantung seberapa banyak adonan yang akan dibuat) aduk pelan supaya matang merata.

Nah, setelah matang,Tiwul bisa diangkat dari panci dan siap disajikan sesuai selera. Anda bisa menambahkan gula menjadi Tiwul manis. Namun, biasanya Nasi Tiwul disajikan bersama parutan kelapa atau pecel.

Anda dapat menikmati Nasi unik ini di Pasar Wonogiri depan Stasiun Wonogiri dengan harga relatif sangat terjangkau. Oh ya, Bagi Anda yang berasal dari luar kota, silakan menggunakan Railbus Batara Kresna dari Kota Solo untuk menuju Stasiun Wonogiri. Selamat berburu Nasi Tiwul. (Wiwin)

Bagikan