Pecinan Semarang Bersolek Sambut Imlek, Perpaduan Wisata Religi Budaya Dan Kuliner

Empat hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, Kawasan Pecinan Semarang mulai meriah. Setidaknya 500 lampion mewarnai penyambutan Tahun Naga Kayu. Bila malam hari lampu menyala dengan warna merah, menambah daya Tarik.

Tampak gerbang masuk Pecinan juga dipercantik. Sederet lampion menambah kemeriahan ketika memasuki Gang Warung sampai Gang Baru. Lampion-lampion terpasang menggantung menambah semarak Imlek yang akan dirayakan pada Minggu (10/2/2024).

"Lampion-lampion sudah mulai dipasang. Ada 500 di sana, kalau megah tidak, yang penting meriah. Lampu itu menjadi bagian dari menyambut Tahun Baru Imlek," kata Ketua Komunitas Pecinan (Kopi) Semawis Semarang, Harjanto K Halim, Selasa (6/2).

Sejumlah klenteng juga berbenah mempercantik bangunan. Tanda Imlek mulai datang ketika upacara ketuk pintu sudah dilakukan di Klenteng Tay Kak Sie pada Sabtu (3/2/2024) lalu. Acara tersebut berlangsung dengan lancar. Kawasan Pecinan Semarang juga menjadi bagian dari Visit Wisata Jawa Tengah dengan objek wisata lainnya.

Wisata Religi

Kawasan Pecinan Semarang terletak di Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Letak Pecinan Semarang tidak jauh dari wilayah Kota Lama, Semarang. Kawasan Pecinan Semarang merupakan salah satu pusaka Indonesia yang turut berperan dalam membentuk identitas Semarang.

Keberadaan Pecinan Semarang merupakan perpaduan wisata religi, budaya, dan kuliner. Pecinan sendiri merupakan wilayah yang mayoritas dihuni oleh masyarakat Cina. Beberapa bangunan di kawasan tersebut banyak identik dengan hunian komunitas Cina.

Suasana Imlek makin terlihat tatkala sudut-sudut dinding dipercantik dengan mural bertema kehidupan di Kawasan Pecinan.

Hilir mudik masyarakat di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah tersebut juga menjadi tanda penyambutan Imlek yang kian dekat. Aktivitas jual beli di Pasar Gang Warung juga tampak ramai dari sebelumnya.

Pernik-Pernik Imlek

Para pedagang mulai menyuguhkan pernak-pernik khas Imlek. Mulai dari dupa, lilin, amplop angpao, hiasan dinding, hingga pohon dan bunga khas Imlek. Termasuk kue keranjang yang menjadi bagian yang diburu para warga Tionghoa.

Perayaan Imlek tahun ini akan dibuat semeriah mungkin. Hal itu dibuktikan dengan lomba kebersihan dan kerapian lingkungan dan rumah khusus warga Pecinan Semarang.

Partisipasi warga nampak antusias dalam menyambut Imlek dengan menyulap kawasan kumuh menjadi lebih tertata. Menjauhkan kesan kumuh di kepala masyarakat ketika menyusuri sudut gang kawasan kampung orang Tiongkok tersebut.

Harjanto menyebut, kesadaran warga mulai dibangkitkan akan pentingnya kebersihan dan kerapian melalui lomba menghias rumahnya masing-masing.

Spot-spot Foto

"Kami juga melihat ada tembok-tembok kotor daerah-daerah kumuh, kalau dibetulkan terus dipakai lagi tidak ada faedahnya. Jadi dibersihkan kemudian digambar membuat lebih indah dan tidak kumuh lagi, bisa jadi spot-spot foto," ujarnya.

Termasuk tugu putih di persimpangan Jalan Gambiran dan Gang Pinggir dihias menyesuaikan shio tahun ini. Tugu Gambiran, begitu masyarakat setempat menyebutnya, dihias dengan ornamen lilitan naga raksasa berkelir merah muda. "Nanti di Tugu Gambiran juga akan dipasang lampion naga melingkari Tugu, dan lampion warna pink," ujarnya.

Dia berharap, kegelisahan akan kebersihan dan kerapian Pecinan merupakan kunci yang harus direspon semua pihak. Termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang berencana akan merevitalisasi Kawasan Pecinan.

Sumber : https://heloindonesia.com/traveling/15673/pecinan-semarang-bersolek-sambut-imlek-perpaduan-wisata-religi-budaya-dan-kuliner?page=all

Bagikan