Gembus Singkong Khas Cilacap

Apa yang kamu pikirkan setelah mendengar gembus? Gembus bisa ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun yang menarik, gembus ini adalah nama dua makanan yang berbeda. Ada gembus tempe dan gembus cemilan.

Tempe gembus adalah makanan olahan dari ampas tahu. Ada juga yang menyebutnya menjes atau dages. Sedangkan gembus yang satunya lagi adalah cemilan khas Cilacap terbuat dari singkong dan berbentuk seperti donat.

Gembus ini bisa ditemui di setiap sudut Cilacap dan sekitarnya. Biasanya dijual dipinggir jalan setiap sore sampai malam. Atau sering dijumpai saat ada pasar malam, acara adat, dan tontonan wayang kulit. Lucunya sampai masyarakat Cilacap sering menyebut, belum nonton wayang kalau belum beli gembus. Padahal nonton pertunjukan wayangnya sampai selesai pun tidak.

Di acara hajatan, pernikahan, atau sunatan juga sering disajikan gembus beserta hidangan yang lainnya. Kalaupun yang punya hajatan tidak menyajikan gembus, pasti gembus ini juga dijual di area parkir.

Penjual gembus biasanya membawa sebuah kompor, wajan, wadah bambu yang ditutupi tampah untuk menyajikan gembus yang sudah matang, dan tenda kecil dari plastik. Yang unik penjual gembus tidak menggunakan soled untuk membolak-balik atau mengangkat gembusnya. Tapi menggunakan sebuah tusuk besi panjang yang bergagang kayu. Karena gembus ini bulat bolong tengahnya sama persis seperti donat, jadi saat mengangkat atau membolak-balik donat tinggal ditusukkan saja ke bolongan tengah gembus.

Tempat produksi gembus di Cilacap ada di Desa Kalisabuk Kecamatan Kesugihan. Ada ratusan orang yang pekerjaannya membuat gembus di desa tersebut. Terutama di Grumbul Brondong di setiap RTnya pasti ada keluarga yang menjadi pembuat atau berjualan gembus.

Membuat gembus juga termasuk mudah. Bahan dasarnya dari singkong yang di parut. Singkong di Cilacap juga mudah didapatkan. Desa Pesanggrahan yang bersebelahan dengan Desa Kalisabuk juga salah satu penghasil singkong di Cilacap. Bahkan di Desa Pesanggrahan juga dibangun tugu singkong sebagai ikon desa penghasil singkong.

Singkong yang sudah diparut kemudian diperas sampai tidak ada airnya dan diambil sari patinya. Setelah itu ditambah dengan bumbu gembus, yaitu ketumbar,bawang putih, dan garam. Kalau sudah tercampur semuanya dikukus sampai matang.

Untuk membentuk adonan gembus menjadi bulat bolong tengahnya seperti donat, adonan gembus yang sudah matang diuleni lagi dengan tepung tapioka. Kalau sudah kalis baru dibentuk seperti donat. Siap digoreng sampai matang dan dihidangkan.

Gembus yang sudah matang warnanya masih cenderung putih tidak digoreng sampai coklat matang. Disajikan saat masih hangat dan jangan lupa sertai dengan secangkir teh atau kopi. Gembus ini cocok sekali untuk cemilan sore menyambut dinginnya udara malam. Walau sudah banyak cemilan kekinian dengan berbagai topping, gembus ini tetap eksis tanpa sampai sekarang. (Kasih/Kontributor)

Bagikan