Menilik Pesona Bukit Grenden Di Magelang, Wisata Kekinian Di Lereng Merbabu

Kabupaten Magelang tak pernah kehabisan tempat untuk melepas penat. Selalu ada tempat baru di Magelang yang cocok untuk berwisata. Satu di antaranya adalah Bukit Grenden yang berada di Dusun Grenden, Kelurahan Pohgalang, Kecamatan Pakis, Magelang. Berada di lereng Gunung Merbabu, Bukit Grenden cocok bagi para pencari ketenangan sekaligus penikmat sejuknya kawasan pegunungan.

Bagaimana tidak, kabut seakan terus menyelimuti kawasan Bukit Grenden. Meninggalkan hawa dingin yang membuat siapa saja merapatkan jaket atau baju penghangat lainnya. 

Udara dingin tersebut bergerak ke atas, menyelusup di sela-sela pohon pinus merah. Ada sensasi magis sekaligus eksotis yang tersisa di bukit berketinggian 1.600 mdpl itu. Wisata Alam Bukit Grenden dibuka mulai 2015 atau bersamaan dengan pembukaan jalur pendakian menuju Gunung Merbabu. Minat pendaki untuk mendaki Gunung Merbabu via Grenden, cukup besar. Sebab jalur pendakian Gunung Merbabu via Grenden lebih nyaman dan cepat ketimbang jalur pendakian Gunung Merbabu lainnya. Hanya butuh waktu sekira lima jam bagi pendaki untuk menggapai Kentheng Songo, puncak Gunung Merbabu.

Namun, pendakian Gunung Merbabu via Grenden itu tak berlangsung lama. Sebab, Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) memberikan saran, akan lebih baik bila Dusun Grenden mengembangkan tempat wisatanya. Setelah dibicarakan dengan warga, mereka sepakat untuk fokus mengembangkan Wisata Alam Grenden dan menutup jalur pendakian. Saat itu, mulailah warga Grenden memajukan Bukit Grenden. 

Bukit Grenden menawarkan spot wisata hutan pinus yang berbeda dengan hutan pinus serupa lainnya. Jenis pinus yang berada di Bukit Grenden adalah pinus merah. Pohon pinus merah diklaim berumur lebih panjang. Selain itu, pohon pinus merah tidak akan rubuh karena tidak disadap alias tidak diambil getahnya.

Banyaknya spot foto kekinian juga menjadi daya tarik utama destinasi Wisata Alam Grenden. Lebih dari 10 spot foto bisa disambangi pengunjung sepuasnya. Pengunjung bisa berfoto di spot rumah terbalik yang menjadi spot foto favorit. Sesuai namanya, spot ini menampilkan sebuah rumah kecil berkelir biru yang dibangun secara terbalik. Tak jauh dari rumah terbalik, ada spot bulan sabit. Pengunjung bisa duduk di spot bulan sabit melengkung dan menghasilkan foto seakan berada di langit.

Spot lainnya adalah rumah kurcaci yang dibangun dari bambu. Juga ada spot ayunan mirip sarang burung, becak, dan lainnya. 

Tak jauh dari Bukit Grenden, ada Tebing Batu Rembetan yang view-nya mirip seperti tebing batu di Thailand. Selain itu, ada area camp yang sangat luas dan bebas dipilih pengunjung yang ingin berkemah. Saat cuaca cerah, pengunjung juga dapat melihat Gunung Merapi, air terjun di tebing dari kejauhan, hingga lanskap Magelang. Bila cuaca berkabut, siap-siap untuk 'mandi kabut' sehingga menghasilkan foto yang lebih dramatis.

Fasilitas penunjang wisata di Wisata Alam Grenden tergolong lengkap. Yaitu musala, toilet, tempat parkir, warung makan, hingga gazebo.

Untuk menikmati Wisata Alam Grenden, pengunjung hanya perlu membayar Rp 5 ribu untuk tiket masuk kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Rp 5 ribu untuk tiket masuk ke Wisata Alam Grenden, dan Rp 3 ribu parkir motor.

Akses jalan menuju Wisata Alam Grenden tergolong mudah dan nyaman. Bila datang dari Yogyakarta, Magelang, Boyolali, atau Solo, arahkan kendaraan menuju Ketep Pass. Dari Ketep Pass, wisatawan bisa menyusuri sepanjang jalan menuju Kopeng, Salatiga. Bukit Grenden berada di sebelah kanan jalan atau sekitar 6 Km setelah Ketep Pass. Tenang saja, tersedia papan petunjuk yang akan memandu wisatawan untuk menuju Wisata Alam Grenden.

Jadi, tunggu apalagi. Segera rencanakan liburanmu ke Jawa Tengah, ya. (Kontributor)

Bagikan